Telah tertanam di dalam benak kebanyakan orang, bahwa Indonesia adalah negeri aman sentosa, penduduknya ramah-ramah, suka damai dan tidak suka kekerasan.
Itu yang aku ingat ketika kecil dulu, memang benar rasanya demikian saat itu. Tetapi dengan bertambahnya umur, dengan bertambahnya wawasan dan juga mungkin karena kebebasan informasi semakin mudah, maka pemahaman seperti itu mulai luntur. Sekarang koq rasanya sering terdengar, atau terbaca bahwa banyak kejadian kekerasan, tidak hanya di Jakarta tetapi juga di kota-kota lain, semakin merata saja dimana-mana.
Jika itu dilakukan oleh masyarakat kecil, yang mungkin tidak berkependidikan maka itu mungkin dapatlah dimaklumi. Tetapi jika dilakukan oleh para leader atau pimpinan maka tidaklah patut dicontoh. Jika sebelumnya masalah kekerasan sering dikaitkan dengan permasalahan agama, politik atau kesukuan maka sekarang ternyata merambah ke bidang olahraga, bidang yang dianggap menjujung tinggi sportivitas. Fakta yang menarik tentang itu diungkapkan dalam gambar berikut.
Sumber : Kompas, Jumat 10 Okt 2008
Jika sebelumnya kekerasan sering terjadi antar penonton, yang kemudian merembet juga ke pemain, maka gambar di atas adalah pengurusnya.
Apa yang sebenarnya terjadi pada bangsa ini ?
Fakta lain yang diketemukan :
Warga Desa Parangluara Geruduk Polisi - Detikfoto 10/10/2008
Dipukul Djoko Edhi, Bahrudin ke RSCM Jalani Visum - DetikNews 09/09/2008
Gamal Adeen Ngaku Dipukul Pelatih Kiper Indonesia - Detiksport 30/08/2008
Rabu, Oktober 29, 2008
Negeri Kekerasan
Label: Artikel bebas
Diposting oleh IA TSP UNY di 10:39 PM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar