Kamis, Mei 22, 2008

Mendeteksi Pasir Bebas Lempung

Ketika akan mebuat tembok dari susunan bata, selain semen, anda juga membutuhkan bahan lain seperti pasir. Hampir 75% pembentuk adukan adalah pasir. Untuk adukan acian (campuran untuk plesteran tembok), perbandingan komposisi jumlah pasir dan semen yang digunakan adalah 1:5 (1 bagian semen dan 5 bagian pasir). Untuk adukan beton sederhana, perbandingan komposisi materialnya adalah 1:2:3 (1 semen, 2 pasir, dan 3 koral).

Melihat peran pasir yang dominan, maka anda harus hati-hati dalam memilih pasir. Jika dilihat dengan seksama, pasir yang baik mempunyai karakteristik yaitu berwarna hitam pekat dan tidak mengandung tanah lempung. Kalau pasir yang anda gunakan mengandung lempung, maka konstruksi yang dibuat dari pasir tersebut akan mudah rusak.

Pasir yang baik dihasilkan dari daerah penambangan pasir yang berada di sekitar sungai, terutama sungai yang merupakan aliran lahar dingin dari gunung berapi. Contohnya adalah daerah aliran sungai Krasak, Jawa Tengah, yang merupakan aliran lahar dingin dari gunung Merapi.

Menurut Ir. Bambang Oetomo, Dipl. SM, (Project Manager sebuah perusahaan kontraktor di Jakarta). Ada dua cara untuk melihat apakah pasir mengandung banyak lempung atau tidak, yaitu :
1. Genggam dan sebarlah pasir menggunakan telapak tangan. Apabila masih ada pasir yang menempel di telapak tangan, maka pasir tersebut banyak mengandung lempung. Untuk pasir yang bebas lempung, sisa pasir yang menempel di telapak tangan tidak banyak karena sifat pasir yang baik adalah loose apabila digenggam kemudian disebar.

2. Ambil contoh pasir lalu masukkan ke dalam gelas yang berisi air. Aduk larutan air yang berisi pasir tersebut kemudian lihat keadaan larutan air. Apabila di atas pasir yang mengendap terdapat banyak gumpalan berwarna coklat, maka pasir tersenut mengandung lempung.

Bagaimana kalau pasir yang sudah terlanjur dibeli dan dikirim ke lokasi pembangunan rumah Anda ternyata mengandung banyak lempung? Langkah mudah yang dapat Anda lakukan adalah mencuci pasir itu. Namun langkah tersebut hanya bisa dilakukan apabila pasir akan digunakan untuk campuran adukan beton (misalnya digunakan untuk mengecor plat lantai 2). Sedang untuk campuran adukan biasa (misalnya untuk plesteran tembok) langkah yang bisa dilakukan adalah memperbanyak perbandingan jumlah semen dalam setiap adukan.

0 komentar: