1. Pendahuluan
Dengan makin banyaknya penduduk, makin terasa adanya kekurangan air untuk berbagai keperluan, baik air untuk rumah tangga, pengairan, industri maupun keperluan – keperluan lainya. Air hujan yang jatuh sebagai sumber air utama tidak dapat diatur oleh manusia.
Upaya untuk memenuhi kebutuhan hanya dapat dilakukan dengan mengatur dan meningkatkan daya guna (efisiensi ) air yang mengalir di permukaan tanah. Pada saat ini daya guna pemakaian air untuk pengairan masih sangat rendah. Sebagai contoh daya guna air pengairan pada suatu daerah di Jratunseluna yang sudah diteliti oleh Nedeco, hasilnya sangat mengejutkan, yaitu sekitar 20 % saja itupun pembulatan dari 18%.
Dengan hasil seperti ini menggerakan niat untuk mencari upaya agar daya guna terebut dapat di naikkan seoptimal mungkin. Salah satu dari usaha – usaha itu adalah mengunakan pintu otomatis dan pintu penyalur air (distributor ) jenis “Neyrtec”yang dapat mengatur permukaan air dan debit yang mengalir di saluran – saluran, sesuai dengan kebutuhan. Jadi air yang terbuang dapat diusahakan sesedikit mungkin.
2. Jenis dan cara kerja pintu neyrtec
Pada pokoknya pintu neyrtec terdiri dari tiga jenis yaitu:
a) Pintu pengatur muka air di bagian hulu
Pada waktu terjadi kenaikan air dibagian hulu karena pemberian air bertambah, maka pintu akan terangkat karena gaya apung F. dengan demikian air akan mengalir kehilir lebih banyak dan muka air dalam hulu akan turun sampai ketinggian semula. Sebaliknya, pada waktu air di bagian hulu surut, maka pintu akan turun karena berat sendiri. Dengan demikian lubang aliran dibawah pintu menjadi sempit, dan pengaliran ke hilir berkurang, sehingga permukaan air di bagian hulu akan naik sampai ketinggian semula.
Jadi bila terjadi kelebihan air akan diteruskan kehilir sedangkan bila terjadi kekurangan air maka akan ditahan di hulu. Untuk menjaga jangan sampai terjadi pemberian air yang berlebihan maka di bagian hulu saluran perlu diberi pengatur debit yang membatasi debit masuk ke saluran .
b) Pintu pengatur muka air di bagian hilir.
Pintu pengatur tinggi muka air bagian hilir ini ada dua macam yaitu:
- AVIS dipakai bila beda muka air di bagian hulu dan hilir kecil.
- AVIO dipakai bila perbedaan muka air dibagian hulu dan hilir cukup besar.
Pada pintu AVIS dan AVIO ini yang dijaga ketinggian muka airnya adalah bagian hilir.
Pada waktu terjadi kenaikan permukaan air dibagian hilir karena pemakaian air berkurang dari pada pemberian, maka pengapung yang terletak di bagian hilir dari bangunan pintu terangkat keatas, dan daun pintu yang berbentuk lengkung akan turun. Lubang pengaliran akan menjadi sempit, dan air yang lewat menjadi berkurang. Muka air dibagian hilir akan turun sampai pada ketinggian semula. Sebaliknya bila muka air dibagian hilir turun akibat pemakaian air lebih besar dari pada pemberian, maka pengapung ikut turun dan pintu terangkat keatas. Lubang pengaliran membesar, akibatnya air yang lewat lebih banyak. Muka air di hilir naik lagi sampai ketinggian semula.
Di sini kelebihan air akan ditaha dibagian hulu, dan kekurangan air juga diambilkan dari bagian hulu.
System aliran yang menggunakan jenis pintu ini, bagian saluran yang terletak di hilir, lebih terjamin penyediaan airnya.
c) Pintu – pintu penyalur (“distributor”)
Ada pintu penyalur yang bersekat tunggal dan ada yang bersekat ganda. Pintu penyalur ini biasanya dipasang pada pemasukan kesaluran tertier atau pemasukan pada saluran dimana dipakai pintu yang mengatur muka air dibagian hulu.
Pintu ini terdiri dari beberapa lubang pengaliran yang masing – masing lubang dapat mengalirkan air dengan debit tertentu. Jadi pembukaan lubang disesuaikan dengan kebutuhan air pada bagian hilir dari pintu penyalur ini. Besar debit yang dikehendaki tertulis pada tiap daun pintu yang dapat ditarik ke atas. Jumlah debit yang lewat adalah sama dengan jumlah angka – angka pada pintu yang diangkat. Ketelitian pintu Q ± 5% dan bila keadaan memaksa ketelitian dapat diturunkan menjadi Q ± 10%.
3. Pembahasan
Pintu yang mengatur muka air bagian hulu.
Cara kerja pintu ini kecuali dapat mengatur muka air dengan sendirinya,tidak banyak berbeda dengan pintu-pintu air yang sudah terpasang pada jaringan irigasi di Indonesia.Belum diketahui dengan pasti,bila pemberian air pada saluran di bagian hulunya sama dengan pemakaian,apakah pintu hilir saluran dapat menutup sendiri dengan cukup rapat hingga tindak ada air yang “mbrabas atau merembes” ke bagian hilirnya.
Karena pintu ini bergerak bebas tanpa dikunci,maka bila ada yang menghendaki pengaliran ke hilir lebih banyak dapat dilakukan dengan menggenjal bsgian bawah dari pintu,hanya saja ini sulit karena air cukup dalam dan pintu cukup berat.Sebaliknya bila di inginkan air di bagian hulu lebih tinggi dapat dilakukan dengan memberati bagian pintu atau pengapunganya,ini mudah tetapi juga mudah ketahuan.Ini dapat dipandang sebagai kelemahan pintu tersebut.
Dalam hal yang demekian sukar dilakukan pada pintu geser yang sudah biasa digunakan di Indonesia.
Tanggul sakuran dapat dibuat sejajar dengan muka air debit terbesar seperti sistem yang ada sekarang.
Cara menempatkan pintu-pintu penyalur Jaringan Irigasi yang menggunakan pintu-pintu pengatur muka air hulu air adalah di bagian hulu dari pintu (Gb.7).
Bila letak penyalur terlalu jauh ke hulu maka dapat dibantu dengan menempatkan pintu AVIO kecil di bagian hulunya.
Pintu yang mengatur muka air di bagian hilir.
Pintu-pintu pengatur muka air di bagian hilir belum biasa dipakai di Indonesia.Kalau selama ini pintu-pintu penyalur ke saluran tertier diletakkan di hulu pintu pengatur muka air,maka pada cara pengaturan muka air hilir ini,pintu-pintu penyalur (“Distributor”) ditempatkan di pintu-pintu penyalur cukup jauh dari pintu-pintu penyalur cukup jauh dari pintu-pintu AVIS dapat dibantu dengan pintu AVIO kecil di depan pintu penyalur (distributor) tersebut (lihat Gb. 10)
Di sini tampak bahwa pada debit kecil, maka muka air mendekati bidang datar. Jadi dibagian hilir dari saluran diperlukan tanggul dan bangunan – bangunan lebih tinggi dari biasanya. Pembuaanya lebih mahal dari pada saluran yang dibuat dengan pengaturan muka air di hulu seperti yang selama ini dilaksanakan. Kecuali dapat menjaga muka air dibagian hilirnya, pintu ini tentunya lebih mahal dari pintu geser. Sistem saluran yang menggunakan pintu – pintu ini pada debit kecil, justru air pada saluran makin tinggi. Perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut:
I. Ada kemungkinan rembesan akan menjadi besar. Dapat diatasi dengan melapis pasangan pada tebing saluran, tetapi masih ada kemungkinan orang mengambil air dengan memakai timba atau dengan pipa bila sawah terletak di bawah muka air. Orang cenderung melakukan pengambilan atau pencurian air seenakanya karena air tersebut tak akan surut sebagai hasil kerja dari pintu yang menjaga muka air dibagian hilirnya.
II. Bila terjadi tanggul jebol pada suatu bagian saluran maka seluruh jaringan akan terganggu karena air akan mengalir melewati jebolan tersebut. Justru pintu terbuka makin lebar bila terjadi penurunan muka air hingga air yang mengalir makin banyak sesuai dengan besar lobang jebolan tersebut. Dapat diatasi dengan memasang balok – balok sekat atau papan panahan pada bangunan pintu.
III. Bila kemiringan saluran cukup besar, maka diperlukan pintu – pintu yang lebih rapat jaraknya, untuk menghindari tanggul yang tinggi. Bangunan terjunan tidak dapat dibuat seperti biasanya, tetapi dapat dipakai pintu otomatis jenis AVIO dengan selisih muka air yang lebih tinggi, tetapi lebih mahal.
IV. Pada debit rendah justru muka air makin tinggi hingga kecepatan menjadi sangat kecil dan pengendapan mudah terjadi pada saluran dengan air yang mengandung Lumpur. Dapat diatasi dengan menambah kecepata pada saluran, tetapi dasar dan tebingnya perlu dilapisi pasangan batu atau beton. Cara ini ada keuntunganya karena propel saluran dapat diperkecil dengan perbandingan b/h kecil, dengan demikian pembebasan tanah lebih murah.
V. Bila pintu – pintu ini dipakai untuk menggantikan pintu yang ada sekarang maka diperlukan pendidikan dan latihan tambahan bagi para petugas.
VI. Kalau pintu air ini dilindungi aleh patent maka tidak mudah untuk membuat dan menyediakan suku cadangnya. Sedangkan harga dapat dimonopoli.
Jumat, Mei 23, 2008
Penggunaan Pintu Air Otomatis Neyrtec Untuk Meningkatkan Efisiensi Sumber Daya Air
Label: Artikel Konstruksi
Diposting oleh IA TSP UNY di 7:38 PM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
ass. sy mhs. mau tanya. maksih ya?
bgm cara mengukur dan menghitung debit air yang pada beberapa beda tinggi dihulu dan di hilir pintu air tersebut?.
maksih ya?
Rossy
ass. sy mhs. mau tanya. maksih ya?
bgm cara mengukur dan menghitung debit air yang pada beberapa beda tinggi dihulu dan di hilir pintu air tersebut?.
maksih ya?
Rossy
ass. sy mhs. mau tanya. maksih ya?
bgm cara mengukur dan menghitung debit air yang pada beberapa beda tinggi dihulu dan di hilir pintu air tersebut?.
maksih ya?
Rossy
Posting Komentar